shahabatkeluarga

Ingin Pernikahan Anda Bahagia Selamanya?~Bagian Ketiga

Serial Sakinah – 011

@ Cahyadi Takariawan

“Ada empat (yang membawa kebahagiaan) manusia : istri yang salihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang nyaman. Ada empat (yang membawa) kesengsaraan manusia : tetangga yang buruk, istri yang buruk, rumah yang sempit, dan kendaraan yang tidak nyaman” (HR. Ibnu Hibban no. 4032).

Faktor ketiga yang disebutkan Nabi saw sebagai pembentuk kebahagiaan manusia adalah tetangga yang baik.

Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu memerlukan orang lain dalam kehidupan. Apalagi tetangga, yang tinggal menetap di sekitar rumah kita, dan akan sering berinteraksi dengan kita setiap harinya.

Jika mereka orang-orang yang salih dan salihah, tentu akan saling menguatkan dalam kebaikan. Namun jika tetangga terdiri dari orang-orang yang rusak, akan memberikan pengaruh negatif pula bagi keluarga kita.

Sedemikian penting tetangga, bisa kita perhatikan dari banyaknya pengarahan Nabi Saw. Nabi Saw bersabda tentang tetangga yang terbaik:

“Teman terbaik di sisi Allah adalah mereka yang terbaik dalam berinteraksi dengan temannya. Dan tetangga terbaik di sisi Allah adalah mereka yang terbaik dalam berinteraksi dengan tetangganya” (HR. At Tirmidzi no 25).

Dalam hadits yang lain dinyatakan, mengganggu tetangga termasuk perbuatan yang menghalangi seseorang dari surga.

“Seorang yang senantiasa mengganggu tetangganya niscaya tidak akan masuk surga” (HR. Muslim).

Maka Nabi Saw mengajarkan agar kita selalu berbuat baik dan peduli kepada tetangga, dengan berbagai macam cara dan sarana. Nabi Saw pernah berpesan kepada sahabat Abu Dzar agar membagi makanan atau mengundang tetangga untuk makan.

“Wahai Abu Dzar, apabila engkau membuat suatu masakan, maka perbanyaklah kuahnya. Kemudian undanglah tetanggamu atau engkau dapat membaginya kepada mereka” (HR. Muslim).

Alangkah bahagia hidup kita apabila berada dalam suatu lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang salih, yang saling peduli satu dengan yang lain, saling menjaga, saling memberi, dan saling menguatkan dalam kebaikan.

Inilah bentuk kebahagiaan yang tidak dimiliki oleh mereka yang bertetangga dengan orang-orang jahat serta sering memberikan gangguan kepada orang lain. Tetangga yang jahat akan cenderung mendatangkan kesusahan bahkan ketertekanan setiap hari.