shahabatkeluarga

MENGASUH DENGAN CINTA

Oleh : Aba Mumtaza
“Badai terasa ringan ketika keluarga berjalan dalam kasih dan doa bersama.”

Sebagai orang tua, pernahkah kita bertanya, “Apakah yang kita wariskan kepada anak-anak kita benar-benar akan bermanfaat bagi dunia dan akhirat mereka?” Dalam perjalanan mengasuh, kita tidak hanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga mendidik hati dan jiwa mereka agar selaras dengan ajaran Islam.
Mengapa cinta adalah kunci dalam pengasuhan?
Anak adalah amanah dari Allah SWT. Mereka lahir dalam keadaan fitrah, seperti yang Rasulullah ﷺ sabdakan:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Fitrah ini adalah hati yang bersih, siap ditanamkan nilai-nilai Islam. Cinta adalah medium terbaik untuk menanamkan nilai tersebut. Mengapa? Karena cinta menciptakan lingkungan yang hangat dan penuh kasih, tempat anak merasa aman untuk belajar dan tumbuh. Ketika anak-anak merasakan cinta dari orang tua, mereka lebih mudah memahami dan menerima nilai-nilai yang diajarkan.
Al-Qur’an memberikan banyak teladan tentang bagaimana para nabi mengasuh anak-anak mereka dengan cinta. Salah satunya adalah kisah Luqman al-Hakim, yang dengan penuh kelembutan menasihati anaknya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Luqman: 13)
Inspirasi seorang Luqman bagaimana mengajarkan tauhid dengan dialog yang penuh kasih, menggunakan panggilan sayang “hai anakku” yang menunjukkan cinta dan perhatian. Ini menjadi pelajaran bagi kita, bahwa pendekatan kasih sayang sangat penting dalam mendidik anak.
Mengasuh anak dengan cinta berarti mengajak mereka mengenal Allah, memahami ajaran Islam, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana cara terbaik melakukannya?
 Jadikan diri kita teladan. Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Jika kita ingin mereka mencintai shalat, mulailah dengan menunjukkan kecintaan kita pada shalat.
 Ajarkan nilai Islam melalui kisah. Anak-anak menyukai cerita. Ceritakan kisah para nabi, sahabat, dan teladan Muslim lainnya dengan penuh antusias.
 Gunakan momen kehidupan sehari-hari. Ketika anak bertanya tentang alam, gunakan kesempatan itu untuk mengenalkan keagungan ciptaan Allah.


Sebagai orang tua, perjalanan ini mungkin terasa penuh tantangan. Terkadang, kesalahan anak membuat kita lelah. Namun, ingatlah bahwa setiap usaha yang kita lakukan untuk menanamkan nilai Islam adalah investasi besar untuk akhirat mereka dan kita. Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini adalah motivasi kuat untuk terus berusaha mendidik anak dengan nilai-nilai Islam, tak peduli seberapa beratnya perjalanan itu. Barakallahfikum.