Writen By . Aba Mumtaza
Kenapa keluarga kita terasa hampa dan penuh dengan kekurangan ?? Bisa jadi karena kurang bersyukur.
Kenapa harus kita bersyukur ?
Bayangkan, Anda sedang duduk di tepi pantai, menikmati semilir angin yang membawa aroma laut. Air berkilauan di bawah sinar matahari, dan suara ombak menjadi irama yang menenangkan hati. Dalam momen itu, Anda mungkin merasa tenang, bersyukur atas keindahan alam yang diberikan Allah SWT. Tapi pertanyaannya, apakah rasa syukur itu kita rasakan setiap hari? Atau hanya muncul saat sesuatu yang luar biasa hadir dalam hidup kita?
Bagaimana kita mengamalkan Syukur dalam kehidupan keluarga kita ?
Melihat Nikmat dalam Hal-Hal Kecil: Jangan hanya mencari kebahagiaan dalam hal besar. Lihatlah keindahan pagi, senyuman orang yang Anda cintai atau kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru.
Menggunakan Nikmat dengan Bijak: Syukur juga berarti memanfaatkan nikmat Allah untuk kebaikan. Jika Anda diberi kesehatan, gunakan untuk beribadah. Jika diberi rezeki, gunakan untuk berbagi.
Berhenti Membandingkan: Fokus pada apa yang Anda miliki, bukan pada apa yang dimiliki orang lain. Setiap orang diberi nikmat sesuai dengan kebutuhannya.
Mengucapkan dan Mengamalkan Syukur: Ucapkan “Alhamdulillah” dengan kesadaran, dan buktikan rasa syukur itu dengan perbuatan baik.

Syukur ini kunci kebahagiaan dan ketentraman keluarga, mulailah menulis jurnal syukur kita setiap hari !! Kelak keluarga kita akan semakin harmonis karena Syukur mengundang kebaikan lain untuk hadir di tengah-tengah keluarga kita. Sudahkah anda bersyukur hari ini ?
“Dan jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).
Syukur bukan sekadar ucapan “Alhamdulillah” yang terlontar tanpa makna. Syukur adalah cara hidup, sebuah kesadaran mendalam bahwa setiap detak jantung, setiap tarikan napas, dan setiap langkah yang kita ambil adalah nikmat yang luar biasa dari Allah.
Sering kali kita lupa. Kita terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki, pada keinginan yang belum terpenuhi. Kita lupa menghargai rezeki kecil yang sebenarnya menjadi sumber kebahagiaan. Makanan yang terhidang di meja, udara yang segar untuk dihirup, bahkan kesehatan yang sering kita abaikan adalah nikmat yang tak ternilai.

Syukur bukan hanya ungkapan rasa terima kasih, tetapi juga cara untuk menarik keberkahan. Ketika kita bersyukur, hati kita menjadi lebih tenang. Kita tidak lagi berlomba-lomba mencari apa yang orang lain miliki. Sebaliknya, kita belajar menerima dan menghargai apa yang ada. Sikap ini membuka pintu keberkahan, karena Allah sendiri telah menjanjikan tambahan nikmat bagi mereka yang bersyukur.
Rasulullah ﷺ juga mencontohkan kepada kita bagaimana bersyukur dalam setiap keadaan. Beliau bersujud lebih lama dalam shalat malamnya, meskipun dosa-dosanya telah diampuni, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa syukur bukan hanya ketika hidup berjalan sesuai harapan, tetapi juga dalam kesulitan.