Writen By . Aba Mumtaza
Anda merasa tidak didengar? Rasanya seperti berbicara dengan tembok, bukan? Pasangan atau anak kita mungkin merasakan hal yang sama jika kita hanya mendengar tanpa memahami. Mendengarkan aktif adalah kemampuan untuk benar-benar fokus pada apa yang dikatakan orang lain, bukan sekadar menunggu giliran berbicara.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“…berilah kabar gembira kepada hamba-hamba-Ku yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang terbaik darinya.” (QS. Az-Zumar: 17-18)
Ayat ini mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan hati, bukan hanya telinga. Dalam keluarga, mendengarkan aktif melibatkan:
- Kontak mata yang penuh perhatian.
- Menunjukkan empati, misalnya dengan mengangguk atau mengulang poin penting.
- Tidak memotong pembicaraan atau memberikan penilaian terlalu cepat.

Bayangkan jika pasangan Anda berbicara tentang hari yang sulit, dan Anda benar-benar mendengarkan tanpa menghakimi. Itu akan membangun kepercayaan dan mengurangi konflik.
Setiap rumah tangga membutuhkan aturan, layaknya sebuah negara kecil dengan undang-undangnya. Namun, aturan itu harus adil dan dibuat dengan transparansi. Bagaimana cara kita mencapainya? Dengan melibatkan semua anggota keluarga dalam proses pembuatannya.
Allah SWT berfirman:
“…Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58)
Dalam keluarga, aturan yang adil adalah aturan yang tidak berat sebelah. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas rumah tangga, waktu berkualitas bersama, atau batasan penggunaan gadget. Dengan melibatkan anak-anak dalam membuat aturan, mereka merasa dihargai dan lebih cenderung mematuhi aturan tersebut.
Langkah-langkah membentuk aturan keluarga:
- Identifikasi masalah utama yang sering memicu konflik.
- Diskusikan aturan yang sesuai dengan nilai keluarga.
- Tulis aturan tersebut dan letakkan di tempat yang terlihat.
- Evaluasi aturan secara berkala.
Musyawarah adalah salah satu cara paling Islami untuk menyelesaikan masalah. Dalam keluarga, musyawarah berarti semua suara didengar, baik itu suara suami, istri, maupun anak-anak.
Allah SWT memerintahkan:
“…dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka…” (QS. Asy-Syura: 38)
Musyawarah tidak hanya membangun solusi bersama, tetapi juga menciptakan rasa saling menghormati. Misalnya, jika ada konflik tentang keuangan keluarga, duduklah bersama dan diskusikan. Jangan jadikan musyawarah sebagai ajang untuk mendominasi, tetapi sebagai ruang untuk menemukan jalan tengah.
Tips untuk musyawarah keluarga yang efektif:

- Tentukan waktu yang tenang untuk berbicara.
- Pastikan semua anggota memiliki kesempatan untuk berbicara.
- Fokus pada solusi, bukan saling menyalahkan.
Luar biasa, Aktifitas mendengar aktif, adalah aktifitas harian dalam keluarga. Ia sederhana tetapi sangat bermakna. Jadilah pendengar aktif !! dan rasakan dampak positifnya…